Oleh: Hanin Marwah
Halo, gais! Curhat sedikit boleh yaaa. So, nggak usah ditanya lagi ya, perasaan gua waktu pertama kali tau bakal ada reuni tahun ini tuh seneng banget! Siz gibisiniz lah. Saking senengnya gua udah pegang tiket buat balik ke Indonesia (one way) dari jauh-jauh hari demi bisa ikut (itung-itung sekalian ketemu *ekhem* setelah lama ldr-an ya kan *insert emoji senyum malu-malu kucing*). Tapi, ternyata eh ternyata, takdir berkata lain. Tiba-tiba kondisi harga tiket pesawat meluncur drastis, tapi ke atas (menuju tak terbatas dan melampauinya) *insert emoji sedih tak terbendung*. Setelah menimbang beberapa kemungkinan dengan kondisi yang demikian, gua memutuskan untuk mengubah rencana dengan tiket yang udah gua punya. So, bisa dikatakan inilah kerikil yang akhirnya menghambat gua untuk balik ke tanah air buat menghadiri reuni yang udah direncanakan
Jujur, seketika dunia di sekitar gua rasanya runtuh. Harapan yang udah gua susun berakhir pecah berserakan dan hilang begitu aja. Sebetulnya, mungkin buat beberapa teman yang tau, Turki - Indonesia buat gua itu bisa dibilang dekat, karena sejujur-jujurnya bukan persoalan jarak atau lama perjalanannya, tapi, nggak bisa dipungkiri, terkadang harga tiketnya itu yang bikin jarak yang “cuma” berapa ribu kilometer jadi terasa banget jauhnya *insert emoji tersenyum miris*. Pada akhirnya, kenyataan memaksa hati buat nerima kalau gua belum bisa ikut hadir di reuni kali ini (udah mana diadainnya 2-4 tahun sekali, sukurin *insert emoji menunjuk diri sendiri*). Jadi, atas patah hati-patah hati yg pernah gua rasain dan banyak belajar darinya, gua pelan-pelan coba buat menerima keadaan kalau ternyata kita belum berjodoh untuk bertemu, wahai teman-temanku
Asli, gua ngeliat kalian yang ikut reuni tuh sedih banget ya, karena gua di sini cuma bisa menyaksikan kehangatan yang tercipta di antara kalian lewat layar gawai. Tapi, terlepas dari itu, ternyata reuni kemarin memberikan after effect yang bisa bikin gua –dan, mungkin, teman-teman lain yang berhalangan hadir– ikut senang karena ngeliat kalian senang, ukhti wa akhi fillah *insert emoji senyum penuh haru*. Walaupun, tetap, semoga rindu ini bisa segera menemui ujungnya melalui temu di masa mendatang. Sampai pada waktunya, biarlah ia menemani kita melalui hari demi hari.
Untuk pesan dan harapan, sesederhana semoga rasa yang kemarin ada di tengah-tengah teman-teman yang hadir –dan bisa sampai ke yang belum bisa hadir– bisa tetap dan selamanya (asik mantap). Untuk reuni mendatang, gua nggak berharap muluk-muluk sih, semoga “kepanitiaan” selanjutnya bisa menyediakan akomodasi buat kami-kami yang berada nun jauh di mata ini (wkwk bercanda, kak *insert emoji mengedipkan mata satu aw*). Gua berharap kalian dan kita semua baik-baik saja dan senantiasa diberi kesehatan juga keselamatan. Sekian, terima cash
1nama disamarkan